Prestasi VS Penghargaan
Kita memang terlahir dengan bakat dan
kemampuan yang berbeda beda, masing-masing dari kita diberi talenta tersendiri
oleh yang maha kuasa. Dalam perjalanan kehidupan ini setiap insane manusia
selalu berkeinginan lebih dan lebih lagi. Hal ini sepertinya sudah menjadi
watak manusia dari awalnya. Disatu sisi kita memang harus menggapai apa yang
kita inginkan dan apa yang kita cita-citakan sebagai wujud nyata dari apa yang
menjadi mimpi-mimpi masing masing dari kita. Namun bila dilihat lebih dalam
lagi kita seringkali maalah lebih terpokus pada diri kita sendiri tanpa melihat
orang lain. Kita lebih mementingkan diri kita sendiri tanpa melihat bahwa masih
ada orang lain disekeliling kita. Dapat mencapai prestasi merupakan impian dari
masing masing orang, ini mungkin sudah terlihat semenjak kita masih kecil,
dimana para orang tua selalu mendorong anak-anaknya untuk berprestasi di
sekolah, tentunya suatu kebanggaan bagi orang tua apabila anak nya mendapatkan
rangking satu didalam kelas, karena dengan pemikiran seorang anak ini mampu
menjadi rangkin didalan kelas ini membuktikan bahwa dia adalah anak yang paling
mampu didalam kelas itu dan tentunya keberadaannya lebih diakui diantara
teman-temannya dan guru gurunya. Ini memang fakta yang terjadi pada sebagian
orang dimana prestasi tersendiri menjadi ukuran kesuksesan dalam segala hal,
mampu melakukan apa yang tidak bisa dilakukan orang lain tentunya menjadi suatu
kebanggan. Lalu apa sebenarnya yang kita cari dalam kehidupan ini, tentunya tidak
semua orang dilahirkan dengan kemapuan lebih atau bisa mengikuti apa yang
diajarkan. Namun setiap orang bisa punya mimpi yang bisa diwujudkan dengan cara
sendiri sendiri. Namun satu hal yang harus diingat tidak semua orang dapat
mewujudkan mimpinya namun dengan usaha maksimal yang dia lakukan seseorang
dapat merasakan penghargaan atas hasil upaya yang telah dia lakukan.
Penghargaan itu mungkin hanya dilihat atas apa yang baik menurut orang lain
terhadap kita, kita memang sangat senang apabila mendapat pujian dari orang
lain, sehingga seringkali kita hanya focus bagaimana mendapat
penghargaan/pengakuan dari orang lain, dan membuat kita lupa akan apa yang kita
mimpikan sebenarnya. Misalnya seorang anak kecil dipaksa orang untuk dapat
berbahasa ingris karena anggapan bahwa bahasa ingris itu adalah bahasa
Internasional, dan mungkin dia dapat melakukannya dengan baik karena terus
dilatih dan diajar oleh mentor yang tepat. Orang tua memang sangat bangga
karena si anak tersebut dapat melakukannya dengan baik. Namun sianak tersebut
sudah terlalu focus kepada bahasa Inggris dan lupa akan pelajaran pelajaran
lainnya seperti pengembangan diri. Ini adalah suatu kesalahan yang kerap kali
kita lakukan. Kita selalu mengganggap bahwa prestasi akan adalah hal yang
paling utama dan pengakuan atas orang lain juga menjadi salah satu yang
terpenting, jadi mana yang kita pilih mencapai prestasi setinggi mungkin untuk
mendapatkan pengakuan orang lain atau cukup dengan berusaha maksimal dan
mendapatkan penghargaan diri sendiri atas pencapaian yang kita lakukan.
“Maaf judul sama isinya sedikit tidak
nyambung”